“Just give me a reason, just a little bit’s enough just a second we are not broken just bend, so we can learn to love again”

salah satu refrain lagu Pink tersebut jadi motivasi saya untuk meyakinkan diri bahwa ada kesempatan untuk memperbaiki hubunganku dengan Anna. Well, let’s just hope the best, effort the best, and do the best to keep this relationship going.

 

March 17th, 2013

8.30 -9.15

Hai cid!

Empat puluh lima menit yang aku tak pernah kira akan terjadi.

Duduk berdua, berhadapan, mengobrol kasual sambil menunggu pesanan datang.

Tak ada kikuk yang terjadi.

Mungkin ini hanya keberuntunganku semata pada hari ini bisa bertemu dan mengobrol panjang denganmu.

Entah kapan lagi hal ini akan berulang.

 

Tapi aku bersyukur

 

Pria berjaket coklat berdiri sendiri menatap kelabu langit kota Bandung.

Hujan rintik-rintik tidak dia hiraukan, pikirannya terlalu sibuk, 

Sunyi sekitarnya seakan kontradiktif dengan apa yang sedang terjadi di dalam relungnya dan tempurung kepalanya.

Kelebatan bayangan seseorang sedang bermain seperti film di dalam kepalanya. 

Mendengus, “memori masa lalu…”

Angin berhembus di tengah hujan rintik, menurunkan suhu sekitarnya. Pria itu merapatkan jaketnya, berharap kehangatan tidak meninggalkannya.

Di sudut lain kota itu, seorang wanita terisak, merindukan kehangatan seseorang dari masa lalunya. Ia merindukan dekapan seseorang yang ia tahu tak mungkin kembali lagi.

Ia terisak, menggigil. bukan karena dingin kota Bandung, tapi karena dingin hati pria yang ia rindukan dekapannya.

“You’ll not be the same anymore”..

Di saat yang sama, dua insan yang dulu memang pernah saling mendekap, mendengarkan lagu yang sama.

“Dingin hati yang bersedih

Tak begitu tenangMulai terabaikan
Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi

Begitu terang untuk cinta yang mati

before we get to the point, I want you to listen to this song. 

Hard to say I’m sorry – Chicago

 

 

 

 

 

“Everybody needs a little time away
I’ve heard her say
From each other

Even lovers need a holiday oooh
Far away from each other

Hold me now
It’s hard for me to say I’m sorry
I just want you to stay
And after all that you’ve been through
I will make it up to you
I promise you, baby

And after all thats been said and done
You’re just the part of me I can’t let go

ooooh bup bup bup bup

Couldn’t stand to be kept away
Not for a day
From your body
Wouldn’t want to be swept away awaaaaaaaay
Far away from the one that I love

Hold me now
It’s hard for me to say I’m sorry
I just want you to know
Hold me now
I really want to tell you I’m sorry
I could never let you go

And after all that we’ve been through
I will make it up to you
I promise you

And after all that’s been said and done
You’re just a part of me I can’t let go”

I apologize for all the bad things I have done to you. I just want peace over our complicated relationship. I don’t intend to dump you. No, you have been a major color in my life for the past 4 years. I wont forget our memorable experiences. Too precious for me to be forgotten. I know I have troubled you with so may things, from crap to serious ones, and you  have been a great help for me.

Perhaps, it is about time for us to separate ways. Thank you for your companion. however, if i could help you in some ways, please do not hesitate to tell me.

Siluet seorang pria berdiri membelakangi dua sejoli yang sedang saling pandang. Dia mengawasi pasangan tersebut dari pandangan sudut matanya yang dingin. Pasangan itu kemudian mulai saling rangkul, mereka tertawa bersama, berbagi cita dan juga cinta. Ada kehangatan di antara mereka. Dengan dingin, pria itu terus membelakangi pasangan itu dengan senyum sinis. 

 

Tapi jauh dalam hati pria itu, hatinya meronta sendirian. Hatinya menyaksikan suatu hal yang tidak yakin ia bisa lakukan. Hatinya meronta sendirian, bertanya-tanya seindah itukah rasanya untuk jatuh cinta. Orang bilang berjalan sendirian membuatmu bergerak lebih cepat, tetapi adanya pasangan, dapat membuatmu berjalan lebih jauh daripada yang dapat kau bayangkan, meski lebih lambat.

 

Pria itu berdiri meninggalkan dua sejoli yang sedang dirundung asmara. Dia muak dengan apa yang terjadi sekelilngnya. Sendiri tak apa, pikirnya. 

 

 

Tapi jauh dalam hati pria itu, terdapat kerinduan mendalam akan sebuah siluet yang menemani langkahnya kemanapun dia pergi.

“Aku tak sanggup lagi..”, ujar suara di sudut gelap suatu panggung. Panggung itu kosong, berdebu. Hanya ada secercah cahaya kecil dari kejauhan yang menyinari sebuah titik berdebu di sudut lain panggung itu.

“Tak sanggup apa?”, balas tanya sudut yang lainnya.

“Sanggup untuk kembali merasakan..”, jawab sudut yang gelap. 

“Merasakan apa?”

“Merasakan gejolak emosi yang membuatmu seperti orang aneh. Memandangi bayangan dan siluet seorang gadis yang mungkin tidak mengenalmu. Emosi tersebut terlalu menyakitkan!!” Suara sudut panggung yang gelap meninggi.

“Mengapa menyakitkan? Aku suka emosi seperti itu. Membuatmu lebih hidup. Setiap hari terasa lebih cerah meski kau cuma bertemu bayangannya.”, balas suara sudut yang lain dengan tenang.

“Sampah. Omong kosong. Mengharapkan hal yang tidak pasti. Kau hanya membayangkan hal yang fiktif. Hal itu tak mungkin terjadi! Lihat!! Berapa banyak hati yang patah karena bayangan itu? Aku sudah lelah merekatkan kepingan-kepingan hati yang patah!!”

“Mengapa harus patah? Hati patah karena kau tidak mengerti bayangan itu. Asumsi, asumsi, dan asumsi. Tidak pernah berusaha untuk benar mengerti bayangan itu.”

“Sudahlah. Aku terlalu lelah untuk ini. Lelah berteriak keras di dalam lubuk untuk hal-hal yang sulit diungkapkan kata. Kadang aku berharap aku tak perlu punya lubuk ini.”

“Percayalah kawan, kau memerlukannya.”

“Tidak, aku tidak butuh. Lubuk ini hanya memberatkanku dari hari ke hari. Melukai organ-organ dalam yang bersentuhan dengannya. Lubuk ini kutukan.”

“Terserah dirimula. Bagiku lubuk itu bisa jadi sumber energi yang bagus. Sumber substansi untuk hal-hal yang kau lakukan dalam hidup.”

Selanjutnya sunyi…

 

Tahun 2012 merupakan leaping stone bagi saya.. bagi saya ini adalah tahun dimana saya menyelesaikan studi S-1 dan mendapatkan pekerjaan pertama saya and for that I am very grateful to God, which without His grace, I would not have been in my current position now, my parents and family, because their presence motivated me up to this pint in my life.. and to all of my friends that coloured my journey through 2012..

soal resolusi, saya aslinya gak bikin macem awal tahun kemarin. Tetapi yang pasti, awal tahun lalu, saya ingin bisa lulus S1 dan segera bekerja di tahun 2012. Puji Tuhan, terkabul.

Untuk tahun 2013 ini, mungkin sedikit resolusi bisa memberi saya arahan tentang apa yang ingin saya lakukan untuk membuat hidup saya dan diri saya sendiri lebih baik.

Hal-hal yang ingin saya lakukan/capai di tahun 2013 mungkin gak akan muluk-muluk. Karena kebahagiaan sejati justru datang dari kesederhanaan yang disyukuri dengan tulus.

Di tahun 2013 ini, saya ingin:

1.Retret Pribadi

Saya butuh retret karena saya merasa butuh penyegaran rohani. Menemukan semangat spritual yang baru tampaknya bukan hal yang buruk.

2. Traveling Joglosemar

Saya belum pernah ke Semarang, jadi pengen kesana. Sendirian mungkin, tapi kalau ada teman 1-2 orang boleh lah.

3. Daftar beasiswa Monbukagakusho 2014

Ini rencana dari kapan taun. Ingin segera meneruskan studi di bidang ekonomi lingkungan dan teknologi bersih.

Itu hal2 besar yang ingin dilakukan di tahun 2013 sih.. untuk kesehariannya, saya harus menjadi:

1.Percaya diri

2.Progresif

3.Terbuka

4.Tegas

Itu aja sih ya. untuk urusan asmara, well, I am happy with my single life now. Lagian, hidup berpasangan itu gak semudah yang dibayangkan dan gak semenyenangkan yang dikira.

udah lama mau nulis ini, tapi kadang aku suka penasaran bagaimanakah future wife ku nanti? bagaimanakah aku nanti sebagai future husband?

Sedikit berandai boleh ya.. I imagine my future wife to be like :

– dy jago masak..

– cerdas, bisa cepat belajar dan mau belajar

-jago mengatur keuangan (prefer yang melek investasi)

-sederhana

-setia (don’t break mine as I will do as hard as possible to unbreak yours)

-jago psikologi (supaya bisa tau trik n tips mendidik anak2)

– suka random (karena kerandoman itu perlu untuk gradasi warna dan perubahan warna hidup)

– tidak galak (hehehe)

– supel (siapa tau dengan kesupelannya bisa dapet diskon murah klo beli barang di temennya)

-jago berkomunikasi

-tidak manja

-tidak gila kerja (gw setuju wanita bekerja, tapi bukan yang ampe ga ada waktu buat keluarga)

– bisa menyanyi, itu lebih baik..

– punya pandangan iman yang luas dan toleran..(supaya bisa hidup di masyarakat majemuk n mengerti fenomena sosial di negara ini)

-easy going (biar gampang diajak jalan2 atau pindah rumah atau liburan)

-sehat jasmani dan rohani.

-punya hobi yang bisa dilakukan bareng2 suami..:p

– berjiwa muda tapi inget umur juga.. dewasa dan bijak lah

-suka cerita dan gak pendiem2 amat

ITu aja sih.. tapi ini kan cuma andai2.. actualnya nanti, only God knows..

 

Sekarang, how I imagine myself as future husband:

– loving father..

-generous

-smart worker

-supel, punya hobi asik buat ngumpul2 sama bapak2 lainnya

– tidak galak

– berjiwa muda n bijaksana (ini penting karena banyak orang yang ketika tua, lupa pernah muda dan menyebabkan menurunnya semangat hidup mereka)

– easy going

– melek investasi

– bisa memberi inspirasi n cerita ttg pelajaran hidup buat anak2

-punya pengetahuan iman yang luas dan toleransi yang tinggi..

– liberal selektif

– bijak dalam mengambil keputusan

– berinisiatif tinggi

– punya slot waktu khusus buat istri dan anak2, living a balanced life

– mau ngasih pilihan2 yang bsia diambil secara rasional buat anak2..

paling itu aja sih yang kepikiran..

Aku ga tau apa ini semua akan tercapai di saat nanti berkeluarga nanti.. doakan saja. 🙂

Mungkin ga banyak yang tau.. klo belakangan gw ngalamin krisis kepercayaan diri..

kepercayaan diri buat apa? hmm, frankly speaking, buat mengajak seorang wanita kencan dan mengenalnya lebih jauh.. somehow gw merasa tidak punya kapasitas sama sekali untuk membawa hubungan dengan siapapun ke jenjang lebih jauh.. minder. salah satu dasar saya kenapa saya memutuskan to live a single life since last March..

Kemudian, aku menceritakan hal ini ke seorang teman.. then this is what she said:

“Mungkin kamu memproyeksikan dirimu salah. Kamu memproyeksikan dirimu yang akan menjalani hubungan itu dengan kondisi dirimu saat ini. Coba kamu proyeksikan dirimu dengan kondisi dirimu NANTI. Coba deh kamu bikin CV atau karakteristik yang ingin kamu capai saat kamu lamaran nanti..”

 

Setelah dipikir2 ide temanku boleh juga dicoba dan itulah tepatnya yang akan gw lakukan sekarang..

 

So, what i wanna be in the next 8 year when I propose my future wife :

– memegang gelar Master

– sudah punya tabungan, penghasilan, serta tanah/rumah

klise? yeah, tapi saran dari Pakde prioritaskan papan dulu ^_^

– sudah bisa mengambil keputusan sendiri, sifat peragu harus udah banyak berkurang

– yakin akan kemampuan diri sendiri untuk memberi makan calon istri serta future kids

– punya hobi yang bisa dilakukan rame rame oleh rekan-rekan kerja dimanapun berada (bukan membaca, tapi sesuatu yang sifatnya adventurous dan enjoyable.. masih dalam tahap pencarian)

– punya keran penghasilan kedua selain gaji (wirausaha/investasi/ngajar)

– sehat jasmani dan rohani..

– have a balanced life antara hidup di dunia kerja, ruang pribadi, dan ruang sosial.

– punya pandangan rohani yang luas, dalam serta toleran.. gw ga keberatan membaca sedikit mengenai ajaran agama-agama lain selama itu memperkaya pengetahuan gw, makin dekat dengan Tuhan, dan membuat gw bisa mengerti lebih mengenai perilaku sosial orang lain dan tidak mengganggu dasar iman gw sendiri.

-berani ambil resiko dan menghadapi sama2

mungkin itu aja.. aku ga tau apa yang sebenarnya di ekspektasikan oleh orang2 ketika lamaran dan kualitas apa yang dibutuhkan.. tapi yang pasti itu butuh keberanian dan itulah yang gak gw punya sekarang..

Tahun 2012.. di tahun ini berbagai warna mengisi perjalanan waktu di tahun ini.

Awal tahun diawali dengan dag dig dug untuk menyelesaikan Tugas Akhir di semester terakhir sebagai mahasiswa.

Kemudian di awal maret, saya putus dari pacar saya yang sudah menemani selama 3 tahun saya kuliah di ITB.. memulai perjalanan terhadap rasa penasaran saya terhadap life as single.. bukan sebagai single 4 tahun sebelumnya.. tapi sebagai single yang sudah cukup jenuh akan hidup berpacaran..

awal April, saya menyadari bahwa saya masih punya rasa terpendam terhadap seseorang.. yang akhirnya bisa saya ungkapkan.

awal Juni, saya menghadapi sidang sarjana pertama saya.. meski tidak semulus yang direncanakan.. tapi saya berhasil dinyatakan lulus dan mengakhiri status mahasiswa saya.

Bulan Juli, selain ikutan Festival Paduan Suara terakhir saya sebelum melepaskan status mahasiswa saya sepenuhnya, saya akhirnya di wisuda. Setelah berjuang selama 4 tahun, akhirnya tamat. (^_^)

Bulan Agustus.. ditengah kegalauan menentukan pilihan karier, saya berkenala dengan teman2 dari Jepang.. yang pada akhirnya mendorong saya untuk bertekad melanjutkan studi di sana.

 

Bulan September, I got my very first job as Graduate Environmental Engineer in Thiess Indonesia. Berkenalan dengan orang-orang baru dan hidup dengan pemikiran dan pembelajaran baru.

Bulan Oktober-November, untuk pertama kalinya tinggal di luar Pulau Jawa tepatnya di Sulawesi selama 2 bulan untuk bekerja.

Bulan Desember, pertama kali bisa membelanjakan orang tua dan adik adik serta teman-teman..

 

Banyak sekali naik turun yang dijalani, but one thing for sure :  don’t stop, keep moving forward and learn from surroundings.